Selasa, 17 Mei 2016

Hasil Kegiatan Sekolah Menulis Papua Tahun 2015



KEGIATAN SEKOLAH MENULIS PAPUA TAHUN 2015

1.      Diskusi Reguler Kepenulisan Fiksi
Diskusi Reguler Kepenulisan Fiksi sudah dibuka dua kali, yaitu angkatan pertama tahun 2014 dan angkatan kedua tahun 2015. Diskusi reguler ini diikuti oleh kurang lebih 20 peserta yang terdiri atas pelajar, mahasiswa dan umum. Diskusi ini berlangsung selama 12 kali pertemuan, dan masing-masing membahas tema kepenulisan fiksi sesuai kurikulum yang disusun oleh Sekolah Menulis Papua. Puncak dari proses diskusi ini adalah masing-masing peserta menghasilkan tulisan, yang kemudian dibukukan dalam bentuk antologi.

2.      Penerbitan dan Pembagian Buku
Sekolah Menulis Papua mencanangkan program penerbitan buku secara berkala, minimal dua kali dalam setahun. Pada Februari 2015, SMP telah menerbitkan buku pertama berupa kumpulan cerita pendek dengan judul Cerita Dari Timur. Para penulisnya adalah peserta diskusi reguler kepenulisan fiksi angkatan pertama. SMP telah menerbitkan buku kedua pada Oktober 2015 berjudul Mozaik Kata: Merunut Jejak Sastra di Tanah Papua. Di dalamnya berisi kumpulan cerpen, kumpulan puisi, dan kumpulan esai sastra dan budaya. Kedua buku karya siswa SMP ini dibagikan secara gratis kepada sejumlah perpustakaan di Jayapura, baik perpustakaan sekolah, kampus, daerah, maupun perpustakaan komunitas.

3.      Pembentukan Komunitas Siswa Pencinta Sastra
Berdasarkan evaluasi program SMP selama tahun 2014, yang menunjukkan minimnya keterlibatan pelajar, khususnya pelajar asli Papua, maka SMP menggagas program komunitas menulis berbasis sekolah yang diberi nama Siswa Pencinta Sastra (SPS). Program ini juga dilatarbelakangi perlunya mengenalkan dan mengembangkan budaya literasi kepada para generasi muda, khususnya pelajar. SPS bertujuan menjadikan para pelajar memiliki ketertarikan dan kecintaan terhadap tradisi membaca dan menulis, khususnya sastra. Sekolah Menulis Papua memandang karya sastra sebagai salah satu media pembentuk karakter bangsa. Karya sastra juga menjadi media kritik sosial sekaligus advokasi sosial melalui media literasi.  Lebih esensial dari itu, sastra merupakan sarana penyingkapan diri,  pengungkapan ide, pemikiran, kegelisahan bahkan pandangan dunia dengan cara yang estetis.
Kegiatan utama dalam program SPS adalah pemberian motivasi membaca dan menulis, pendampingan penulisan karya siswa, dan diskusi sastra yang dilakukan secara berkesinambungan. Materi-materi yang disampaikan mengacu kepada kurikulum diskusi reguler Sekolah Menulis Papua yang mencakup Motivasi Membaca dan Menulis Sastra, Unsur intrinsik dalam karya sastra (Tema, Latar, Karakter, Alur dan Diksi), Mengenal sastrawan Indonesia dan Dunia, dan Urgensi Riset dalam penulisan fiksi.
Output program SPS ini adalah terbentuknya komunitas Siswa Pencinta Sastra di setiap sekolah SMA di Jayapura. Komunitas ini diharapkan aktif dan produktif untuk menghasilkan berbagai tulisan, baik fiksi dan non-fiksi. Publikasi karya para siswa dalam komunitas SPS dapat diwujudkan melalui berbagai media, misalnya dengan penerbitan buku antologi, bulletin, majalah dinding, atau blog (internet). Dalam hal ini, diharapkan pihak sekolah dapat memfasilitasinya, misalnya dengan penyediaan dana cetak buku atau bulletin dan penyediaan sarana teknologi dan informasi untuk akses internet.
Di tahun 2015,  SPS dilaksanakan di SMAN 1 Kota Jayapura dan salah satu hasilnya adalah penerbitan buku kumpulan cerita pendek berjudul Negeri Minus.

4.      Launching dan Bedah Buku
Acara launching dan bedah buku pertama dilaksanakan pada 14 Februari 2015. Buku yang dibedah adalah Novel Cinta Putih di Bumi Papua karya Dzikry el Han dan buku Dua Perempuan karya Aprila Wayar. Kemudian dalam rangka peringatan Bulan Bahasa, pada tanggal 24 Oktober 2015, SMP menyelenggarakan acara launching dan bedah buku kedua. Adapun buku yang dibedah adalah dua karya para siswa SMP. Buku pertama berbentuk kumpulan cerpen berjudul Cerita dari Timur. Buku kedua berjudul Mozaik Kata, yang di dalamnya berisi kumpulan cerpen, kumpulan puisi, dan kumpulan esai budaya dan sastra.

5.      Penerbitan Newsletter SEJUK
Sebagai bentuk advokasi sosial melalui media dengan membangun opini yang positif tentang Papua dan adat istiadatnya, SMP bermitra dengan SKPKC Fransiskan Papua dan lembaga Ilalang Papua menerbitkan newsletter yang terbit setiap bulan dengan nama SEJUK singkatan dari Selaras Juang untuk Kedamaian. Edisi perdana dengan tema “Birokrasi dalam Bingkai Keragaman” telah terbit di bulan Juni 2015. Edisi kedua, dengan tema “Pendidikan Keragaman Sejak Dini” diterbitkan di bulan Juli 2015. Setiap edisi dicetak 1000 eksemplar dan dibagikan secara gratis kepada lembaga, instansi pemerintah, komunitas dan masyarakat umum di Papua.

Di luar lima program yang telah dijelaskan, program paling dasar pada SMP adalah mendorong para siswa untuk memiliki budaya membaca. Karena membaca adalah jalan utama menuju peradaban lebih tinggi sesuai kebutuhan kemanusiaan. SMP secara khusus memberikan penugasan berupa review buku, novel, atau cerpen kepada para siswa sebagai salah satu bentuk motivasi membaca. Selain itu, diskusi-diskusi ringan yang kami lakukan dengan melibatkan isi buku juga merangsang kebiasaan membaca para siswa.  
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar