KEGIATAN SEKOLAH MENULIS PAPUA
TAHUN 2015
1. Diskusi
Reguler Kepenulisan Fiksi
Diskusi Reguler Kepenulisan Fiksi sudah
dibuka dua kali, yaitu angkatan pertama tahun 2014 dan angkatan kedua tahun
2015. Diskusi reguler ini diikuti oleh kurang lebih 20 peserta yang terdiri
atas pelajar, mahasiswa dan umum. Diskusi ini berlangsung selama 12 kali
pertemuan, dan masing-masing membahas tema kepenulisan fiksi sesuai kurikulum
yang disusun oleh Sekolah Menulis Papua.
Puncak dari proses diskusi ini adalah masing-masing peserta menghasilkan
tulisan, yang kemudian dibukukan dalam bentuk antologi.
2. Penerbitan
dan Pembagian Buku
Sekolah
Menulis Papua
mencanangkan program penerbitan buku secara berkala, minimal dua kali dalam
setahun. Pada Februari 2015, SMP
telah menerbitkan buku pertama berupa kumpulan cerita pendek dengan judul Cerita Dari Timur. Para penulisnya
adalah peserta diskusi reguler kepenulisan fiksi angkatan pertama. SMP telah menerbitkan buku kedua pada Oktober 2015 berjudul Mozaik Kata: Merunut Jejak
Sastra di Tanah Papua. Di dalamnya
berisi kumpulan cerpen, kumpulan puisi, dan kumpulan esai sastra dan budaya.
Kedua buku karya siswa SMP ini
dibagikan secara gratis kepada sejumlah perpustakaan di Jayapura, baik
perpustakaan sekolah, kampus, daerah, maupun perpustakaan komunitas.
3. Pembentukan
Komunitas Siswa Pencinta Sastra
Berdasarkan evaluasi program SMP selama tahun 2014, yang menunjukkan
minimnya keterlibatan pelajar, khususnya pelajar asli Papua, maka SMP menggagas program komunitas menulis
berbasis sekolah yang diberi nama Siswa Pencinta Sastra (SPS). Program ini juga
dilatarbelakangi perlunya mengenalkan dan mengembangkan budaya literasi kepada
para generasi muda, khususnya pelajar. SPS bertujuan menjadikan para pelajar
memiliki ketertarikan dan kecintaan terhadap tradisi membaca dan menulis,
khususnya sastra. Sekolah Menulis Papua
memandang karya sastra sebagai salah satu media pembentuk karakter bangsa.
Karya sastra juga menjadi media kritik sosial sekaligus advokasi sosial melalui
media literasi. Lebih esensial dari itu,
sastra merupakan sarana penyingkapan diri,
pengungkapan ide, pemikiran, kegelisahan bahkan pandangan dunia dengan
cara yang estetis.
Kegiatan utama dalam program SPS adalah
pemberian motivasi membaca dan menulis, pendampingan penulisan karya siswa, dan
diskusi sastra yang dilakukan secara berkesinambungan. Materi-materi yang
disampaikan mengacu kepada kurikulum diskusi reguler Sekolah Menulis Papua yang mencakup Motivasi Membaca dan Menulis
Sastra, Unsur intrinsik dalam karya sastra (Tema, Latar, Karakter, Alur dan
Diksi), Mengenal sastrawan Indonesia dan Dunia, dan Urgensi Riset dalam
penulisan fiksi.
Output program SPS
ini adalah terbentuknya komunitas Siswa Pencinta Sastra di setiap sekolah SMA
di Jayapura. Komunitas ini diharapkan aktif dan produktif untuk menghasilkan
berbagai tulisan, baik fiksi dan non-fiksi. Publikasi karya para siswa dalam
komunitas SPS dapat diwujudkan melalui berbagai media, misalnya dengan
penerbitan buku antologi, bulletin, majalah dinding, atau blog (internet).
Dalam hal ini, diharapkan pihak sekolah dapat memfasilitasinya, misalnya dengan
penyediaan dana cetak buku atau bulletin dan penyediaan sarana teknologi dan
informasi untuk akses internet.
Di tahun 2015, SPS dilaksanakan di SMAN 1 Kota Jayapura dan
salah satu hasilnya adalah penerbitan buku kumpulan cerita pendek berjudul Negeri Minus.
4. Launching dan Bedah Buku
Acara launching
dan bedah buku pertama dilaksanakan pada 14 Februari
2015. Buku yang
dibedah adalah Novel Cinta Putih di Bumi
Papua karya Dzikry el Han dan buku Dua
Perempuan karya Aprila Wayar. Kemudian dalam rangka peringatan Bulan Bahasa, pada tanggal 24 Oktober 2015, SMP menyelenggarakan acara launching dan bedah buku kedua. Adapun
buku yang dibedah adalah dua karya para siswa SMP. Buku pertama berbentuk kumpulan cerpen berjudul Cerita dari Timur. Buku kedua berjudul Mozaik Kata, yang di dalamnya berisi kumpulan cerpen,
kumpulan puisi, dan kumpulan esai budaya dan sastra.
5. Penerbitan
Newsletter SEJUK
Sebagai bentuk advokasi sosial melalui media
dengan membangun opini yang positif tentang Papua dan adat istiadatnya, SMP bermitra dengan SKPKC Fransiskan
Papua dan lembaga Ilalang Papua menerbitkan newsletter yang terbit setiap bulan
dengan nama SEJUK singkatan dari Selaras Juang untuk Kedamaian. Edisi perdana
dengan tema “Birokrasi dalam Bingkai Keragaman” telah terbit di bulan Juni
2015. Edisi kedua, dengan tema “Pendidikan Keragaman Sejak Dini” diterbitkan di
bulan Juli 2015. Setiap edisi dicetak 1000 eksemplar dan dibagikan secara
gratis kepada lembaga, instansi pemerintah, komunitas dan masyarakat umum di
Papua.
Di luar lima program yang telah dijelaskan, program paling dasar pada SMP adalah mendorong para siswa untuk
memiliki budaya membaca. Karena membaca adalah jalan utama menuju peradaban
lebih tinggi sesuai kebutuhan kemanusiaan. SMP
secara khusus memberikan penugasan berupa review
buku, novel, atau cerpen kepada para siswa sebagai salah satu bentuk motivasi
membaca. Selain itu, diskusi-diskusi ringan yang kami lakukan dengan melibatkan
isi buku juga merangsang kebiasaan membaca para siswa.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar