Jalan I
Hari berlalu begitu cepat
Langkah-langkah kaki menapak
meninggalkan
ribuan jejak
Sehelai sapu-tangan yang tergeletak
adalah tanda;
jalan itu tidak pernah sendiri
Sepasang kaki telah menyusuri
Hingga waktu memutih; salju bertumpuk;
kemarau berpulang; ia selalu menunggu sepasang kaki.
Jalan II
Kita bertemu lagi di jalan setapak
berbatu
Bukan atas kesengajaan;
Mungkin semacam kebetulan Tuhan
Tidak ada yang berubah darimu; semuanya
sama seperti awal kita bertemu
Beberapa hal yang ingin kusampaikan
telah hilang
Sisa-sisanya hanya muncul pada waktu
luang
Selamat jalan; begitu yang seharusnya
Kita hanya berpapasan lalu berjalan
berlainan
Kita tersenyum lalu melambai tangan;
Kurasa memang begitu seharusnya
Nanti jika ada waktu; bertemulah
denganku
Banyak yang ingin kubincangkan
Hari telah senja, mari berpisah dan
bertemu lusa
Semoga kau ada waktu
untukku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar